Jakarta – Budaya Betawi saat ini semakin tergerus globalisasi serta persebaran multi kultural yang terjadi di Ibukota. Menurutnya, hal tersebut perlu diantisipasi sejak dini supaya nilai kebudayaan Betawi yang ditanamkan leluhur dapat terjaga secara berkesinambungan.
“Pagelaran Lenong Denes oleh Kembang Batavia adalah eksistensi kearifan lokal Betawi. Karena identitas suatu daerah, identitas suatu banga adalah budayanya, inilah yang menurut saya penting,” katanya di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta.Rabu (23/03)
Pegelaran Lenong dengan judul “ Siliwangi Gugat” oleh sutradara Tutur Denes di didukung oleh Prof.Dr.H Agus Suradika ,H Biem T Benyamin dan Prof.Dr. Iman S.Bumiayu serta dibantu pemain dan Artis Betawi dalam pagelaran kali ini.
Kebudayaan Betawi merupakan bagian dari budaya nasional dan merupakan aset bangsa, maka keberadaannya perlu dijaga, diberdayakan, dibina, dilestarikan dan dikembangkan, sehingga berperan dalam upaya menciptakan masyarakat yang memiliki jati diri, berakhlak mulia, berperadaban dan mempertinggi pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Yudi yakin ini adalah bagian yang nyata dalam menciptakan generasi Betawi ke depan yang lebih mencintai budaya warisan leluhurnya,adaptasi budaya terus dilakukan melalu lintas komunitas Betawi yang ada di Condet maupun wilayah lain Jakarta. “Budaya Betawi dapat diserap, inovasi dan pengembangan budaya Betawi juga dilakukan dengan tetap berada pada pakemnya. Seperti penyelarasan cerita-cerita yang berlaku sekarang dan masa datang” tegas Yudi ( DJo)